Payakumbuh,netralpost-- Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan Pemerintah tanggal 3 September kemaren,menuai protes dari berbagai elemen masyarat,yang mana saat ini Ekonomi Masyarakat masih tertatih-tatih (kesulitan)
Hal tersebut disampaikan H.Irsyad Syafar Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi PKS, disela-sela menerima adek-adek Aliansi BEM,dan KAMMI se Sum-Bar yang bertempat dikantor DPRD Sumbar Kamis dan Jum'at (8-9/9).dalam menyampaikan aspirasi nya menolak Kenaikan Harga BBM
"Yang mana saat ini masyarakat banyak ekonomi nya belum pulih,terutama Masyarakat kecil pasca Pandemi,dan ditambah lagi harga kenaikan minyak goreng beberapa waktu lalu,masih sangat terasa memberatkan masyarakat,jadi rata-rata ekonomi warga kita sulit bangkit dengan adanya kenaikan BBM ini,"ujar Buya Irsyad Politisi senior Parati PKS.
Irsyad juga menguraikan,yang mana Rakyat masih berteriak dengan krisis ekonomi. Semua menolak wacana kenaikan BBM sejak beberapa pekan yang lalu. Beberapa fraksi di DPR RI juga menolak. Fraksi PKS sangat jelas dan tegas sikapnya. Baik dari Presiden Partai maupun pimpinan Fraksi. Tapi semua itu seperti tidak digubris oleh pemerintah.
Alih-alih pemerintah yang harusnya membantu rakyatnya dalam memulihkan ekonomi, malah membebani rakyat dengan kenaikan BBM yang mencapai 30 persenan,Kenaikan BBM ini merupakan kebutuhan dasar bagi rakyat, ,"ungkap Irsyad
Pemerintah sepertinya tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya. Kalau untuk membangun ibukota baru dan jembatan kereta cepat, ada dananya. Jumlahnya ratusan triliun. Padahal, itu semua tidak dinikmati langsung oleh rakyat. Sementara untuk kesejahteraan rakyatnya,tidak terpikirkan Pemerintah,"pungkas Irsyad
"Irsyad menambahkan seharusnya dalam suasana seperti ini wajar rakyat menolak dan protes. Sebab, kenaikan BBM akan langsung mengakibatkan naik dan melambungnya harga-harga,Terutama harga sembako yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. yang mengakibatkankan bertambahnya secara signifikan angka kemiskinan. (Yon)
Post a Comment