SUMBAR - kanwil Kemenag Sumbar Helmi beserta
jajaran sambut kunjungan kerja Wamentan RI dalam rangka kunjungan kerja ke
Sumatera Barat ke beberapa pondok pesantren.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick
mengawali Kunjungan Kerja (kunker) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
(Sumbar), tepatnya PP Nurul Yaqin Ambung Kapur, Sabtu (27/11) petang.
Kedatangan Wamentan Harvick beserta rombongan di
bandara Internasional Minang Kabau disambut oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat,
Audy Joinaldy serta Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur dan Kakanwil Kemenag
Sumbar Helmi beserta jajaran.
Saat tiba di VIP BIM, Wamentan langsung dikalungi kain
adat dan makan sirih oleh Wakil Gubernur Sumbar yang didampingi Bupati Padang
Pariaman dan Kakanwil Kemenag Sumbar. Prosesi penyambutan ini merupakan upacara
penyambutan adat dari khas Ranah Minang.
Semakin meriah, Wamentan juga disambut dengan tarian
tradisional Minangkabau “Ulu Ambek” yang berasal dari Padang Pariaman
Sebagai lembaga yang menaungi pondok, pada acara
pembukaan yang dipusatkan dihalaman kampus PP Nurul Yaqin ambung Kapur,
mengawali sambutannya Kakanwil Kemenag Sumbar Helmi mengharapkan kedatangan
Wamen ke Pondok Pesantren beserta rombongan akan membawa berkah bagi
pondok pesantren ini.
Ia menilai, sebagai lembaga pendidikan tertua di
negeri ini, pondok pesantren banyak menunjukkan peran nyata dalam
pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Tak sedikit tokoh nasional dan pemimpin besar yang
lahir dari pondok pesantren, lanjutnya.
Helmi berkeyakinan lahirnya UU nomor 18 tahun 2019
semakin memperkokoh keberadaan pondok pesantren.
"Pada pasal 46 diamanahkan bahwa pemerintah pusat
dan pemda mempunyai tanggung jawab mendorong dan memfasilitasi pondok
pesantren. tentunya kita berharap kedatangan bapak wamen beserta rombongan ada
pak direktur juga akan membawa berkah bagi pondok pesantren ini." Katanya.
Helmi memaparkan sedikitnya 256 pondok yang ada di
Sumbar, sebanyak 112 atau 44% memilih kemandirian pondok melalui
pertanian.
Untuk itu, Helmi memastikan kehadiran Wamentan, Wakil
Gubernur dan Kepala Dinas Pertanian provinsi sumatera barat Nurul Yaqin
pertanda baik untuk kemajuan pesantren dimasa datang.
Sementara itu dalam sambutannya Wamentan Harvick
menyebut kunjungannya dalam rangka mendorong korporatisasi pertanian berbasis
pesantren untuk memanfaatkan potensi pertanian dalam upaya mengimplementasikan
kemandirian ekonomi.
"Kedatangan kami, ingin melihat langsung potensi
pertanian yang bisa dihasilkan pondok pesantren Nurul Yaqin dan kami juga
mendorong warga pondok untuk memanfaatkan bantuan seoptimal mungkin," kata
Harvick.
Harvick ingin menjadikan pondok pesantren sebagai
basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi di
Sumbar. Bukan tanpa alasan, Harvick menuturkan Pondok pesantren merupakan
lembaga pendidikan yang mendidik generasi muda penerus bangsa agar dapat
melakukan regenerasi.
Ia menargetkan generasi milenial yang berakhlak
mulia dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan. "Adik adik
santri jangan sampai gaptek, karena Presiden sangat ingin ada generasi penerus
disektor pertanian".Ajaknya.
"Ke depan petani Indonesia diisi oleh orang-orang
milenial yang berahklak mulia. Ada dua hal yang membuat anak muda tertarik
dengan pertanian. Soal trust dan income. Soal trust bagaimana kita membuka
diri, memberi masukan masukan yang tepat sasaran dengan pengadaan benih dan
sebagainya. Soal income bagaimana menggerakkan generasi berikutnya untuk
menjadi petani milenial. Apalagi anak muda saat ini sangat mudah mengakses
informasi terkait itu, mudah mudahan kunker ini membuka peluang positif untuk
kemajuan pertanian," kata pria berdarah Minang ini.
Pihaknya mengaku mengunjungi Pesantren Nurul Yaqin
Ambung Kapur dan menyerahkan hibah bantuan berupa benih Manggis dan dua unit
Traktor Roda Dua dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing
pertanian di ponpes.
Ia mengatakan peluang usaha di sektor pertanian masih
terbuka lebar di Padang Pariaman. Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah selama
ini untuk meningkatkan ruang lingkup pertanian. Pihaknya mengajak jajaran
eselon I kebawah untuk mengakselerasi dan memaksimalkan apa yang dibutuhkan
daerah yang di Indonesia.
"Banyak sekali kontribusi masyarakat dalam sektor
pertanian ini,"sebutnya.
Tak ayal, Harvick serius mendorong santri turut ambil
bagian di sektor pertanian. Selain bisa menjadi peluang usaha juga
sekaligus dapat membangun perekonomian mandiri pesantren.
Selain itu, Harvick menyebut ketahanan pangan di
Sumbar harusnya tetap kokoh meski berada di masa pandemi covid-19.
"Disinilah pentingnya menyeimbangkan peran dan
kerjasama pemerintah pusat dan daerah. Sehingga para santri nantinya akan
berbangga karena provinsi Sumbar penyumbang produk pertanian terbesar secara
nasional, bukan semata-mata peran pemerintah," tandasnya.
Dilain pihak, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy
yang hadir menyambut kedatangan Wamentan berharap sinergitas antara Kementerian
Pertanian, Kanwil Sumbar serta Pemprov Sumbar dapat tercipta untuk memberikan
dampak positif bagi masyarakat, khususnya dilingkungan pesantren.
"Provinsi Sumbar memiliki potensi yang sangat
besar untuk pertanian. Potensi ini bisa terus didongkrak dengan dukungan dari
Kementerian Pertanian," ujar Audy Joinaldy.
Audy menyebut para santri di pesantren perlu
dibiasakan untuk berkecimpung dalam bidang pertanian. Sehingga ketika lepas
dari pesantren, mereka dapat mempunyai perhatian lebih untuk mengembangkan
pertanian.
Ia mengatakan pola kerjasamanya nanti bisa dimulai
dengan bagaimana mengadakan pelatihannya, sampai pesantren ini bisa mandiri dan
produktif.
"Belum bisa untuk dijual gak apa-apa,
minimal untuk mengurangi biaya operasional pesantren, ini perlu dibuat
menjadi proyek percontohan. Karena dasar provinsi kita adalah pertanian."
Tekannya.
Menyambut baik dengan bangga Pimpinan Pondok Pesantren
Nurul Yaqin Buya Ali Basar Tk.St. Sinaro menyampaikan rasa haru dan ucapa
terimakasih yang tinggi atas kedatangan Wamentan RI beserta rombongan ke pondok
yang diasuhnya. "Pertemuan akbar sudah lengkap, kami sangat berharap rusunawa
program PUPR juga bisa berdiri disini. Sebelum ini sudah dibantu Kakanwil
Kemenag," ucapnya.
Pihaknya sangat berharap dengan kunjungan sekaligus
bantuan yang diperoleh ponpes mampu memberikan motivasi untuk menghidupkan
seluruh pondok pesantren yang ada di Padang Pariaman untuk terus berkembang.
Sesuai agenda, Wamen Harvick direncanakan akan
mengunjungi Tiga Kabupaten di Sumatera Barat, mulai dari Padang Pariaman, Solok
dan Padang. Seperti meninjau Ponpes Nurul Yaqin Ambung Padang Pariaman, PP
Perkampungan Minangkabau serta rumah produksi Kopra Putih, lokasi pengolahan
Porang, hingga menanam benih kentang dan bawang merah di BPTP.
Usai acara pembukaan, berlangsung penandatanganan nota
kesepakatan Peningkatan Kemandirian ekonomi Pesantren antara Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat sekaligus penyerahan bantuan secara simbolis 2 unit
Traktor Roda Dua untuk Ponpes Nurul Yaqin. Dilanjutkan dengan penanaman perdana
bibit Manggis oleh Wamentan RI, Wagub Sumbar, Kadis Pertanian dan Kakanwil
Sumbar.
Turut hadir pada momen yang berakhir pada pukul 17.55
WIB tersebut, Kadis Pertanian beserta jajaran forkopimda dan OPD terkait
lainnya, Kabag TU H Irwan MA, Kabid Papkis Rinalfi, Kabid Penmad H Syamsul
Arifin, Kakankemenag Kabupaten Padang Pariaman Kasubbag Ortala dan KUB Fauqa
Nuri Ichsan, M.Pd, tokoh masyarakat serta JFT lingkup Kanwil Kemenag Sumbar,
tenaga pendidik, pembina dan ratusan santri PP Nurul Yaqin.