Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, didampingi Asisten II Setdako Padang Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Didi Aryadi.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Wali Kota Maigus Nasir menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak menghadapi potensi gejolak harga, terutama menjelang hari besar keagamaan yang kerap diikuti lonjakan permintaan bahan pokok dan hewan kurban.
"Inflasi dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Namun, kita harus waspada terhadap faktor-faktor pemicu seperti kelangkaan pasokan, rantai distribusi yang panjang, praktik penimbunan oleh spekulan, serta cuaca ekstrem yang bisa mengganggu distribusi," ujar Maigus.
Ia juga menyoroti data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang yang menunjukkan fluktuasi inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Setelah mengalami penurunan pada Februari (0,19 persen) dan Maret (0,40 persen), inflasi Kota Padang melonjak menjadi 2,50 persen pada April 2025. Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh naiknya harga emas perhiasan serta dihentikannya subsidi tarif listrik 50% dari PLN.
“Menjelang Idul Adha, tren kenaikan harga biasanya terjadi pada komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Namun, yang juga penting adalah memastikan kelayakan dan ketersediaan hewan kurban. Pengawasan oleh dinas terkait harus dilakukan secara ketat,” tambahnya.
Maigus juga mengingatkan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah tetap melakukan monitoring harga dan stok barang secara intensif, meskipun laju inflasi saat ini relatif terkendali.
“Jika ada gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem, segera lakukan koordinasi dan langkah strategis agar tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan masyarakat,” tegasnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumbar, Kepala Perum Bulog Divre Sumbar, Kepala BPS Kota Padang, perwakilan dari PT Pertamina, Kepala KPPN Kota Padang, serta seluruh kepala OPD terkait di lingkungan Pemko Padang, camat se-Kota Padang, dan unsur Forkopimda.
Dengan sinergi lintas sektor, Pemko Padang berharap stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta hewan kurban menjelang Idul Adha dapat tetap terjaga untuk kenyamanan dan ketenangan masyarakat. (Hariz)
Sumbar, netralpost.net — Rekrutmen calon anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) saat ini sedang berlangsung. Untuk di Polda Sumbar hari ini dilaksanakan Uji CAT Akademik Bintara T.A 2025 sebagai rangkaian dalam Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Anggaran 2025 dengan komitmen kuat terhadap prinsip BETAH, yakni Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilaksanakan tanpa praktik percaloan atau intervensi pihak manapun .
"Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika ada oknum yang menjanjikan kelulusan dalam seleksi anggota Polri dengan imbalan tertentu. Itu jelas merupakan penipuan," ujar Kombes Susmelawati Rosya dalam keterangannya Sabtu, 10 Mei 2025 .
Prinsip BETAH dirancang untuk memastikan proses seleksi berjalan adil, terbuka, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Bersih berarti tidak ada ruang bagi praktik curang atau titipan. Transparan artinya seluruh tahapan seleksi dilakukan secara terbuka dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal. Akuntabel berarti semua proses dan hasil seleksi bisa dipertanggungjawabkan. Humanis menegaskan bahwa setiap peserta diperlakukan dengan adil dan sopan.
Polda Sumbar menegaskan komitmennya untuk mengawasi jalannya rekrutmen agar tetap sesuai aturan. Masyarakat yang mengetahui praktik percaloan atau penipuan terkait seleksi Polri dapat melaporkannya ke kantor polisi terdekat atau saluran pengaduan resmi .
Dengan penerapan prinsip BETAH, Polri berharap dapat menjaring calon anggota yang berkualitas, berintegritas, dan siap mengabdi kepada masyarakat serta negara.