Padang - Langit pagi di atas Lapangan Imam Bonjol, Padang, tampak cerah dengan nuansa khidmat ketika derap langkah prajurit menggetarkan bumi. Di tengah barisan undangan kehormatan pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), hadir tokoh pembangunan Pasaman Barat, Najjar Lubis, dengan pandangan teduh penuh kebanggaan.
Upacara dimulai sejak matahari menanjak, diwarnai penghormatan militer, pengibaran Sang Merah Putih, dan defile pasukan dari tiga matra: TNI AD, AL, dan AU. Sejumlah pejabat tinggi militer, pemerintah provinsi, serta tokoh masyarakat turut berdiri tegak memberi penghormatan kepada simbol kedaulatan bangsa.
Bagi Najjar Lubis, kehadirannya dalam upacara tersebut bukan sekadar undangan seremonial. “Saya merasa bangga dan terhormat berada di sini. Ini bukan hanya perayaan, tapi pengingat akan kedekatan TNI dengan rakyat,” ujarnya selepas prosesi resmi.
Ia menegaskan, dalam setiap pengabdian prajurit, tersimpan ketulusan dan keberanian yang menjadi penopang tegaknya negeri. “TNI bukan hanya benteng negara, tetapi bagian dari denyut kehidupan masyarakat. Mereka hadir di setiap masa sulit — dari bencana hingga pandemi,” lanjutnya.
Di sisi lain, masyarakat pun menunjukkan antusiasme tinggi. Barisan warga yang memadati sekitar lapangan tampak menyatu dalam semangat nasionalisme. Vigo, warga Padang berusia 42 tahun, mengaku kehadiran TNI selalu membawa rasa aman. “Saat banjir, operasi kemanusiaan, atau bencana apa pun, TNI selalu ada. Itu membuat kami merasa negara benar-benar hadir,” katanya.
Sementara itu, dalam amanat upacara, Kasdam Brigjen TNI Heri Prakosa P. Wibowo mewakili Pangdam XX Tuanku Imam Bonjol Padang, Mayjen TNI Arief Gajah Mada, menegaskan makna tema tahun ini: “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.” Ia menuturkan, semboyan tersebut bukan sekadar kalimat simbolik, melainkan kompas moral bagi TNI untuk terus memperkuat sinergi bersama rakyat.
“TNI hari ini dituntut untuk adaptif menghadapi tantangan zaman — dari ancaman siber hingga bencana alam. Profesionalisme dan kepercayaan publik menjadi modal utama bagi kekuatan pertahanan bangsa,” ujarnya lantang.
Najjar Lubis menilai semangat itu harus diwariskan kepada generasi muda, terutama di daerah-daerah seperti Pasaman Barat. Ia mengajak para pemuda meneladani disiplin, solidaritas, dan patriotisme yang telah mengakar dalam tubuh prajurit TNI. “Itulah nilai-nilai yang harus dijaga agar bangsa ini tetap tegak dan bermartabat,” tuturnya.
Puncak acara berlangsung meriah. Deru kendaraan tempur, parade pasukan, hingga pertunjukan Alutsista memukau publik yang bersorak kagum. Di balik kemegahan itu, terpancar kebanggaan bersama: TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga sahabat rakyat di setiap langkah perjuangan.
Menutup rangkaian kegiatan, Najjar Lubis menyampaikan pesan penuh makna, “Selamat ulang tahun ke-80 TNI. Teruslah kokoh menjaga negeri dan tetaplah dekat dengan rakyat. Sebab kekuatan TNI sesungguhnya lahir dari kepercayaan rakyat yang merasa aman di bawah naungannya.(SRP)
Post a Comment