50 Kota,netralpost—Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan dunia pendidikan nasional, dalam momentum Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei, yang ditetapkan berdasarkan tanggal kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara selama dua tahun terakhir menghadapi banyak sekali tantangan. Bahkan, tantangan berupa Pandemi Covid-19, tak terbayangkan selama ini, berkat kerja sama segenap pemangku kepentingan dengan penerapan kurikulum merdeka, segenap kendala penyelenggaraan pendidikan nasional dapat diatasi.
Demikian rangkuman sambutan tertulis Mendikbudristek yang dibacakan Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin dt Bandaro Rajo saat bertindak sebagai pembina upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota yang dilaksanakan di lapangan SMP N 1 Kecamatan Guguak, Jumat (13/5).
“Kurikulum merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kurikulum merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia” ujar Bupati Safaruddin mengutip sambutan Mendikbudristek.
Kurikulum merdeka, ujar Menteri Nadiem Makarim pada sambutan tertulisnya, menyebabkan anak-anak peserta didik, tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena asesmen nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid. Asesmen lebih berfungsi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif.
Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang sebelumnya direncanakan terlaksana pada 2 Mei 2022 itu, namun pada tahun ini berbarengan dengan hari raya idul Fitri 1443 H, sehingga dilaksanakan pada, Jumat (13/05/2022). Dalam upacara yang berlangsung khidmat itu, tampak hadir pada kesempatan itu Ketua TP-PKK Lima Puluh Kota, Ny. Nevy Safaruddin, Sekda Lima Puluh Kota, Widya Putra, sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Lima Puluh Kota dan unsur Forkopimda. Sementara peserta upacara adalah insan ‘Tut Wuri Handayani’ terdiri dari guru, murid SMA, murid SMP dan murid SD di Kecamatan tersebut.
Pada bagian lain, saat membacakan sambutan Bupati Safaruddin mengatakan, Pandemi Covid-19 juga berdampak di sektor budaya, namun semangat yang sama juga sudah ditunjukkan oleh para seniman dan pelaku budaya. Sekarang, aktivitas kebudayaan sudah mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka.
“Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia,” demikian Bupati Safaruddin mengutip sambutan Mendikbudristek.
Seiring dengan upaya mengatasi tantangan, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan memajukan kebudayaan. Perubahan positif yang diusung itu, tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensial Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20.
“Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” tutupnya.
Selepas pelaksanaan upacara Hari Pendidikan Nasional Bupati Safaruddin berkesempatan menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 5 orang Guru di Kabupaten Lima Puluh Kota serta peresmian ruang literasi SMP N 1 Kecamatan Guguak oleh Safaruddin. (Yon)
Post a Comment